Lirycs Lagu Ebiet
Ebiet G Ade - Titip Rindu Buat Ayah
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwaBenturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm…
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm…
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm…
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ebiet G Ade - Berita Kepada Kawan
Perjalanan iniTrasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan
Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan
Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih …
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari
Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit
Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang
Ebiet G Ade - Lagu Untuk Sebuah Nama
mengapa jiwaku mesti bergetarsedang musikpun manis kudengar
mungkin karena kulihat lagi
lentik bulu matamu
bibirmu dan rambutmu yang kau biarkan
jatuh berderai di keningmu
makin mengajakku terpana
kau goreskan gita cinta
mengapa aku mesti duduk disini
sedang kau tepat didepanku
mestinya kau berdiri berjalan kedepanmu
kusapa dan kunikmati wajahmu
atau kuisyaratkan cinta
tapi semua tak kulakukan
kata orang cinta mesti berkorban
mengapa dadaku mesti bergoncang
bila kusebutkan namamu
sedang kau diciptakan bukanlah untukku
itu pasti tapi aku tak mau perduli
sebab cinta bukan mesti bersatu
biar kucumbui bayanganmu
dan kusandarkan harapanku
jatuh berderai dikeningmu
Ebiet G Ade - Cinta Sebening Embun
Pernahkah engkau coba menerkaapa yang tersembunyi di sudut hati?
Derita di mata, derita dalam jiwa
kenapa tak engkau pedulikan?
Sepasang kepodang terbang melambung
Menukik bawa seberkas pelangi
Gelora cinta, gelora dalam dada
kenapa tak pernah engkau hiraukan?
Selama (selama) musim belum bergulir
Masih ada waktu (ada waktu) saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun
Kasih pun mulai deras mengalir (kasih pun deras mengalir)
cemerlang sebening embun
(na na na na na na na na)
Pernahkah engkau coba membaca
sorot mata dalam menyimpan rindu?
Sejuta impian, sejuta harapan
kenapakah mesti engkau abaikan?
Selama (selama) musim belum bergulir
Masih ada waktu (ada waktu) saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun
Selama musim belum bergulir
Masih ada waktu (ada waktu) saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun
Kasih pun mulai deras mengalir (kasih pun deras mengalir)
cemerlang sebening embun
(kasih) hu… (kasih, kasih) hu.. (na na na na kasih) hu.. (na na na na)
(kasih) hu.. (na na na na kasih) hu.. (na na na na)
Ebiet G Ade - Untuk Kita Renungkan
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersihSuci lahir dan di dalam batin
Tegaklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat..
Singkirkan debu yang masih melekat..
Anugerah dan bencana adalah kehendakNya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya..
Adalah Dia di atas segalanya..
Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang, bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista… oh
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang telah kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari, hanya tunduk sujud padaNya
Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum… oh
Berubahlah agar Dia tersenyum
Ebiet G Ade - Menjaring Matahari
KabutSengajakah Engkau
Mewakili Pikiranku
Pekat
Hitam Berarak
Menyelimuti Matahari
Aku Dan semua yang ada di seklilingku
Merangkak menggapai dalam kelam
Mendung Benarkah Pertanda Akan segera turun hujan
Deras Agar Semua Basah Yang ada di muka bumi
Siramilah juga jiwa kami semua
Yang tengah dirundung kegalauan
Reff: Roda Jaman Menggilas Kita
Terseret Tertatih-tatih
Sungguh Hidup terus diburu berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong selain yang di sana
Tak ada tempat yang membantu selain yang di sana
Dialah Tuhan
Dialah Tuhan
Ebiet G Ade - Camelia
Gugusan hari-hariIndah bersamamu Camelia
Bangkitkan kembali
Rinduku mengajakku kesana
Inginku berlari
Mengejar seribu bayangmu Camelia
Tak peduli kau kuterjang
Biar pun harusku tembus padang ilalang
( korus )
Tiba-tiba langkahku terhenti
Sejuta tangan telah menahanku
Ingin kumaki mereka berkata
Tak perlu kau berlari
Mengejar mimpi yang tak pasti
Hari ini juga mimpi
Maka biarkan ia datang
Ebiet G Ade - Kupu Kupu Kertas
Setiap waktu engkau tersenyumSudut matamu memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata katamu riuh mengalir bagai gerimis
Seperti angin tak pernah diam
Selalu beranjak setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bakar ladang gersang
Entah sampai kapan berhenti menipu diri
Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram
Membasuh debu yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih dari segala kekotoran
Aku menunggu hujan turunlah
Aku mengharapkan badai datanglah
Gemuruhnya akan
Melumatkan semua kupu kupu kertas
Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram
Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram
Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram
0 komentar on Lirik Lagu Ebiet Full Album :
Terima kasih telah berkunjung di Blog sederhana ini. Salam sukses..!